Kamis, 16 Agustus 2012

Santan dan Perempuan Taropo Oleh: Clara Novita Anggraini, S.I.Kom (Relawan Guru SGI DD di Tarepo, NTB)


Entah sejak kapan persisnya, secara turun temurun anak-anak di Desa Taropo, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, NTB keramas dengan menggunakan santan kelapa. Caranya cukup unik. Anak-anak yang biasa mandi secara berjamaah di sungai pertama-tama mengunyah kelapa tua yang biasa tersedia di rumah masing-masing. Setelah halus, kelapa kemudian dimasukkan ke dalam gayung berisi air. Kemudian ramuan ini diaduk dan disiramkan ke kepala secara merata sambil dipijat selayaknya orang menggunakan shampoo. Sebelum dibilas, kepala didiamkan dulu selama kurang lebih 15 menit.
Cara lainnya, kelapa diparut, tidak harus dikunyah. Ada lagi yang membakar terlebih dahulu kelapa tua yang akan digunakan. Setelah itu, kelapa hitam dihaluskan dan dibalurkan ke kepala sambil dipijat. Kepala dibasuh dengan air bersih setelah didiamkan selama kurang lebih 15 menit. Cara special ini menambah manfaat menghitamkan rambut.
Di tengah kencangnya arus kapitalisme, janji-janji menggiurkan iklan shampoo di televisi  tidak mampu menggoyahkan tradisi keramas dengan santan. Bahkan setelah dewasa, secara berkala perempuan-perempuan Taropo tetap mengunakan santan kelapa untuk keramas. Walaupun menggunakan shampoo, keramas rambut tetap ditutup dengan membalurkan  santan kelapa.
Ketika ditanya bagaimana rasanya, dengan riang anak-anak Taropo menjawab: “Rasanya halus, tidak kusut”. Atau: “Enak, rambut jadi lurus dan licin, jadi cantik”. Kepercayaan yang berlaku  dimata para ibu adalah santan kelapa mampu membuat adem kepala dari panasnya matahari dan penatnya berbikir. Shampoo pun diyakini dapat membuat kepala panas dengan bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Santan merupakan solusi yang dapat membuat kepala enteng dan adem. Disamping itu, rambut anak-anak Suku Mbojo yang bertipikal kaku dan lebat ini dapat menjadi lemas dan lembut.
Pada faktanya, menurut para ahli santan kelapa mengandung tanin, minyak alami yang yang dapat meningkatkan kesehatan rambut dan melembabkan kulit kepala. selain itu, tanin juga dapat mengurangi tumbuhnya uban, anti bakteri, dan mengandung Vitamin C yang mampu menghilangkan ketombe.
Beginilah cara perempuan Taropo merawat kecantikan rambutnya. Tradisi terus dipelihara dari waktu ke waktu. kesulitan air bersih di wilayah gunung tidak menjadi penghalang bagi perempuan Taropo untuk tetap memiliki rambut indah, meskipun bau yang ditinggalkan santan agak asam di kepala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar