Senin, 20 Agustus 2012


kesehatan mental

1.    Definisi Sehat
*     Definisi sehat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Sehat adalah dalam keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiaannya.
*     Definisi sehat menurut WHO :
Yaitu suatu keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan (Smet, 1994).
*     Definisi sehat menurut Freud (1991) dalam The International Dictionary of Medicine and Biology :
              Yaitu suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organisme atau bagaimana yang dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak adanya penyakit.
*     Definisi sehat menurut UU Kesehatan RI nomor 23 Tahun 1992 :
Sehat adalah keadaan sejahtera (well being) dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang (individu) hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Atas dasar definisi tersebut tersirat bahwa kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari ”kesehatan” seseorang secara keseluruhannya dari merupakan salah satu unsur dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang optimal.

2.    Definisi Mental
*      Definisi mental menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Berasal dari kata Latin mens, mentis artinya adalah jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat.
*      Definisi mental menurut Kamus Psikologi :
Menunjuk pada pikiran atau pikiran dalam artinya semula, ini  dipandang sebagai pikiran, namun sekarang digunakan sehubungan dengan penyesuaian yang melibatkan fungsi-fungsi simbolik dan yang individu sadar akan hal itu.

3.   Definisi Kesehatan Mental
*      Definisi Kesehatan Mental menurut Kamus Psikologi :
Usaha memelihara kesehatan mental, terutama ditekankan pada pendidikan dimasa kanak-kanak dan pendidikan yang berhubungan dengan metode-metode penyesuaian normal.
*      Definisi Kesehatan Mental menurut Dr. Zakiah Daradjat :
Terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada kebahagiaan bersama serta mencapai keharmonisan jiwa dalam hidup.
*      Definisi Kesehatan Mental menurut psikiater Karl Menniger :
”Kesehatan mental adalah penyesuaian manusia terhadap dunia dan satu sama lain dengan keefektifan dan kebahagiaan yang maksimum; kesehatan ini bukan hanya berupa efisiensi atau hanya perasaan puas, atau keluwesan dalam mematuhi berbagai aturan permainan dengan riang hati. Kesehatan mental mencakup itu semua. Kesehatan mental meliputi kemampuan menahan diri, menunjukkan kecerdasan, berperilaku dengan menenggang perasaan orang lain, dan sikap hidup yang bahagia. Itulah jiwa yang sehat”.

*      Definisi Kesehatan Mental menurut pandangan pekerja sosial W.W. Boehm :
”Kesehatan mental meliputi suatu keadaan dan taraf keterlibatan sosial yang diterima oleh orang lain dan memberikan kepuasan bagi orang-orang yang bersangkutan”.
*      Definisi Kesehatan Mental menurut psikolog H.B. English :
”Kesehatan mental adalah keadaan yang relatif tetap dimana sang pribadi menunjukkan penyesuaian atau mengalami aktualisasi diri atau realisasi diri. Kesehatan mental merupakan keadaan positif, bukan sekedar berupa tidak adanya gangguan mental”.

4.    Komponen – komponen Mental ialah
*     Emosi
*     Pengendalian pikiran
*     Konsentrasi
*     Motivasi

5.    Perbedaan dan Persamaan Mental dan Kepribadian
*     Perbedaan Mental dan Kepribadian :
*     Mental lebih menekankan kepada bagaimana (kemampuan) individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya. Mental merupakan bagian dari kepribadian seseorang.
*     Kepribadian merupakan suatu inti dari manusia itu sendiri yang menjadi ciri khas yang merupakan suatu kesatuan bagi individu itu dalam menyesuaikan diri terhadap rangsangan baik dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya yang menggambarkan individu tersebut secara konsisten.
*    Persamaan Mental dan Kepribadian :
*     Sama-sama merupakan bagian dari diri seorang individu yang melekat pada dirinya dan menggambarkan diri individu tersebut.

6.    Perbedaan Mental dengan Jiwa
Mental memubuhkan proses adaptasi seorang individu terhadap lingkungannya, yang nanti akan membentuk pribadinya. Sedangkan jiwa ada semenjak individu itu lahir dan berkembang seiring usia individu tersebut.

7.    Perbedaan Kesehatan Mental dengan Kesehatan Jiwa
*      Kesehatan Mental terbentuk dari proses adaptasi seorang individu terhadap lingkungannya serta berkaitan dengan kehidupan kerohaniahan.
*      Kesehatan Jiwa terbentuk dari kesatuan dan keutuhan organ-organ penting dari seorang individu seperti otak yang merupakan alat yang paling vital menetukan kesehatan jiwa seseorang.

8.    Ciri-ciri mental yang Sehat  
*     Menurut Maslow and Mittelmann dalam bukunya ”Principles of Abnormal Psychology”, antara lain:
*     Memiliki rasa aman (sense of secirity) yang tepat,
*     Memiliki penilaian diri/ self-evaluation dan wawasan diri yang rasional, dengan rasa harga diri yang sedang, cukup, dan tidak berlebihan,
*     Punya spontanitas dan emosionalitas yang tepat,
*     Mempunyai kontak dengan realitas secara efisien tanpa ada fantasi dan angan-angan yang berlebihan,
*     Memiliki dorongan dan nafsu-nafsu jasmaniah yang sehat, dan mampu memuaskannya dengan cara yang sehat, namun dia tetap tidak bisa diperbudak oleh nafsunya sendiri,
*     Mempunyai pengetahuan diri yang cukup dengan motif-motif hidup yang sehat dan kesadaran tinggi,
*     Memiliki tujuan hidup yang tepat yang bisa dicapai dengan kemampuan sendiri, sebab sifatnya wajar dan realistis,
*     Memiliki kemampuan belajar dari pengalaman-pengalaman hidupnya yaitu mengolah dan menerima pengalamannya dengan sikap yang luwes,
*     Ada kesanggupan untuk memuaskan tuntutan-tuntutan dan kebutuhan-kebutuhan dari kelompoknya sebab dia konform dengan yang lain (tidak terlalu berbeda, dan tidak menyimpang),
*     Ada sikap emansipasi yang sehat terhadap kelompoknya dan terhadap kebudayaan namun dia tetap memiliki originalitas dan individualitas yang khas sebab dia mampu membedakan yang baik dari yang buruk,
*     Ada integritas dalam kepribadiannya yaitu kebulatan unsur jasmaniah dan rohaniahnya.

*     Menurut Oldewelt (dalam Kartono, 1979 : 143)
*      Memiliki perasaan yang harmonis dan seimbang
*      Selalu merasa aman dan terjamin
*      Memiliki kepercayaan, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
*      Punya kemampuan untuk memahami dan mengontrol diri sendiri
*      Memiliki kepribadian yang matang dan terintegrasi secara utuh
*      Punya relasi social yang memuaskan
*      Mempunyai struktur system syaraf yang sehat, dan memiliki kekenyalan untuk beradaptasi
*      Bahagia, bebas / merdeka jiwanya, dan memiliki kesusilaan dan memeluk agama
*      Tidak sakit supaya ia dapat produktif

9.    Ciri-ciri mental yang Sakit
*     Menurut buku Hygiene Mental ialah :
*      Secara relatif mereka itu jauh daripada status integrasi
*      Tidak mampu/ sengaja tidak mau menikul tanggungjawab kedewasaan
*      Tidak dapat mengadakan penyesuaian diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma sosial yang ada.

10.        Macam-macam Gangguan Mental
*      Gangguan Mental Organik : Mengacu pada kegagalan dalam melakukan penyesuain yang jelas disebabkan oleh luka pada bagian otak atau mungkin karena tidak berfungsinya substansi-subtansi biokimia yang bekerja pada bagian-bagian tersebut (neotransmitter). Jadi gangguan mental dikelompokkan ke dalam gangguan mental organik bila jelas dietemukan sebab-sebab organik dari ganggguan tersebut. Adapun kerusakan pada otak atau neurotransmitter yang menyebabkan gangguan mental bisa terjadi karena luka (kecelakaan), infeksi (bakteri, virus), alkohol, racun, usia lanjut, dan keturunan.
*      Gangguan Mental Fungsional : Terjadi karena kesalahan / kegagalan dalam belajar/ kegagalan dalam mendapatkan pola-pola yang memadai untuk menyesuaikan diri dengan tekanan-tekanan kehidupan. Oleh karena itu suatu gangguan mental digolongkan ke dalam gangguan mental fungsional bila ganguan tersebut tidak dapat dilacak sebab-sebab organiknya seperti adanya kerusakan pada bagian otak tertentu misalnya.
*      Macam-macam Gangguan Mental (Siti Sundari, 2005), antara lain, Gangguan Mental (Psikoneurosa/neurosis) :
a.  Histeria, penderita merasa sakit kadang-kadang dapat berupa kelumpuhan dan juga terdapat perasaan tertekan, gelisah, cemas, dsb. Gejala yang berhubungan dengan fisik, antara lain:
ä  Lumpuh histeria
ä  Kram histeria
ä  Kejang histeria
ä  Mutism (kesanggupan berbicara hilang)
b.  Bentuk-bentuk dissosiasi kepribadian (fugue, somnabulisme, multiple personality)
c.  Psikastenia, yang sering dibarengi simptom-simptom fobia, obsessi, kompulsi
d.  Tics atau gangguan gerak-gerak fasial
e.  Hipokondira
f.   Neurastenia
g.  Anxiety neurosia
h.  Psikosomatisme (hypertension dan effort syndrome, peptic ulcer). Bentuk pola simptom psikosomatik klasik, antara lain:
o   Tukak lambung (adanya luka pada lambung)
o   Anorexia nervosa (adanya gangguan makan)
o   Migrain (pusing kepala yang sangat nyeri)

Gejala yang berhubungan dengan mental, antara lain:
ä  Amnesia (hilang ingatan)
ä  Fugue (berkelana secara tidak sadar)
ä  Kepribadian ganda
ä  Kepribadian sosiopatik
ä  Depersonalisasi
ä  Somnabulisme (tanpa sadar melakukan sesuatu dalam keadaan tidur)
i.    Kelainan seksual, antara lain:
*     Otcerotisisme (perangsangan sendiri pada alat kelamin)
*     Homoseksual/ lesbian
*     Sadisme
*     Fetishima (pemuasan seksual jika melihat/ tersentuh barang/ benda dari lawan jenis)
*     Paedofilia
*     Transvetisisme (pemuasan seksual yang diperoleh dengan berpakaian dan menyamar sebagai jenis kelamin lain)
*     Exhibisionisme (pemuasan seksual yang diperoleh dengan menunjukkan alat kelamin kepada jenis kelamin lain)
*     Voyeuresma/inspeksionalisme (pemuasan seksual dengan mengintip pasangan yang sedang berhubungan seks, juga pemuda yang mengintip lawan jenisnya sedang melepas pakaian)
*     Masochinisme (mengasosiasikan rasa sakit dengan kenikmatan seksual)
*     Insest (hubungan seksual antara anggota keluarga)
*     Perkosaan.

11.        Sumber-sumber Gangguan Mental
*      Presisposisi strukur biologis/ jasmani yang “minder”, mental kepribadian yang lemah atau kombinasi dari keduanya bisa menimbulkan gangguan mental.
*      Faktor Psikososial berupa pemaksaan batin yang keliru dari pengalaman yang dapat berupa kejadian yang traumatik atau pencernaan pengalaman dalam diri subyek dengan cara yang salah yang biasanya berbentuk konflik batin yang tajam dan sangat mendalam yang tidak bisa diselesaikan dengan cara yang wajar.
*      Faktor sosio-kultural atau faktor eksternal, berupa ketegangan-ketegangan pada kehidupan masyarakat yang penuh dengan rivalitas dan persaingan yang kemudian akan menimbulkan ketakutan, kecemasan dan kebingungan yang dapat menjadi persemaian yang paling subur bagi timbulnya berbagai gangguan mental.



DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta : Pustaka Amani.
Baihaqi, MIF. dkk. 2005. Psikiatri Konsep Dasar dan Gangguan-gangguan. Bandung :
Refika Aditama.
Kartono, Kartini dan Dali Gulu. 1987. Kamus Psikologi. Bandung : Pionir Jaya.
Setiawan, Theodorus I. Materi kuliah Psikologi Kepribadian.
Siswanto. 2007.  Kesehatan Mental, Konsep, Cakupan dan Perkembangan. Yogyakarta 
: Andi Yogya.
Sitanggang, A.H. Henry. 1994. Kamus Psikologi. Bandung : C.V. Armico.
Sundari,Siti. 2005. Kesehatan Mental Dalam Kehidupan. Jakarta : Rineka Cipta.
Kartono, K & Andari, J. 1989. Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Dalam Islam. Bandung : Penerbit CV Mandar Maju.
www.Google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar