1. Definisi Sehat
Definisi
sehat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Sehat adalah dalam keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiaannya.
Definisi
sehat menurut WHO :
Yaitu suatu
keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial, dan bukan
hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan (Smet,
1994).
Definisi sehat menurut Freud (1991)
dalam The International Dictionary of
Medicine and Biology :
Yaitu
suatu kondisi yang dalam keadaan baik dari suatu organisme atau bagaimana yang
dicirikan oleh fungsi yang normal dan tidak adanya penyakit.
Definisi
sehat menurut UU Kesehatan RI nomor 23 Tahun 1992 :
Sehat adalah
keadaan sejahtera (well being) dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang (individu) hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Atas dasar
definisi tersebut tersirat bahwa kesehatan jiwa merupakan bagian yang tidak
terpisahkan (integral) dari ”kesehatan” seseorang secara keseluruhannya dari
merupakan salah satu unsur dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia
yang optimal.
2. Definisi
Mental
Definisi mental menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
:
Berasal dari kata
Latin mens, mentis artinya adalah jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat.
Definisi mental menurut Kamus Psikologi :
Menunjuk pada
pikiran atau pikiran dalam artinya semula, ini
dipandang sebagai pikiran, namun sekarang digunakan sehubungan dengan
penyesuaian yang melibatkan fungsi-fungsi simbolik dan yang individu sadar akan
hal itu.
3. Definisi
Kesehatan Mental
Definisi Kesehatan Mental menurut Kamus Psikologi
:
Usaha memelihara
kesehatan mental, terutama ditekankan pada pendidikan dimasa kanak-kanak dan
pendidikan yang berhubungan dengan metode-metode penyesuaian normal.
Definisi Kesehatan Mental menurut Dr. Zakiah Daradjat
:
Terhindarnya
seseorang dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan
diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin
dan membawa kepada kebahagiaan bersama serta mencapai keharmonisan jiwa dalam
hidup.
Definisi Kesehatan Mental menurut psikiater Karl
Menniger :
”Kesehatan mental
adalah penyesuaian manusia terhadap dunia dan satu sama lain dengan keefektifan
dan kebahagiaan yang maksimum; kesehatan ini bukan hanya berupa efisiensi atau
hanya perasaan puas, atau keluwesan dalam mematuhi berbagai aturan permainan
dengan riang hati. Kesehatan mental mencakup itu semua. Kesehatan mental
meliputi kemampuan menahan diri, menunjukkan kecerdasan, berperilaku dengan
menenggang perasaan orang lain, dan sikap hidup yang bahagia. Itulah jiwa yang
sehat”.
Definisi Kesehatan Mental menurut pandangan pekerja
sosial W.W. Boehm :
”Kesehatan mental
meliputi suatu keadaan dan taraf keterlibatan sosial yang diterima oleh orang
lain dan memberikan kepuasan bagi orang-orang yang bersangkutan”.
Definisi Kesehatan Mental menurut psikolog H.B.
English :
”Kesehatan mental
adalah keadaan yang relatif tetap dimana sang pribadi menunjukkan penyesuaian
atau mengalami aktualisasi diri atau realisasi diri. Kesehatan mental merupakan
keadaan positif, bukan sekedar berupa tidak adanya gangguan mental”.
4. Komponen
– komponen Mental ialah
Emosi
Pengendalian
pikiran
Konsentrasi
Motivasi
5. Perbedaan
dan Persamaan Mental dan Kepribadian
Perbedaan
Mental dan Kepribadian :
Mental
lebih menekankan kepada bagaimana (kemampuan) individu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya. Mental
merupakan bagian dari kepribadian seseorang.
Kepribadian
merupakan suatu inti dari manusia itu sendiri yang menjadi ciri khas yang
merupakan suatu kesatuan bagi individu itu dalam menyesuaikan diri terhadap
rangsangan baik dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya yang menggambarkan
individu tersebut secara konsisten.
Persamaan
Mental dan Kepribadian :
Sama-sama
merupakan bagian dari diri seorang individu yang melekat pada dirinya dan
menggambarkan diri individu tersebut.
6. Perbedaan
Mental dengan Jiwa
Mental memubuhkan
proses adaptasi seorang individu terhadap lingkungannya, yang nanti akan
membentuk pribadinya. Sedangkan jiwa ada semenjak individu itu lahir dan
berkembang seiring usia individu tersebut.
7. Perbedaan
Kesehatan Mental dengan Kesehatan Jiwa
Kesehatan Mental terbentuk dari proses adaptasi seorang
individu terhadap lingkungannya serta berkaitan dengan kehidupan kerohaniahan.
Kesehatan Jiwa terbentuk dari kesatuan dan keutuhan
organ-organ penting dari seorang individu seperti otak yang merupakan alat yang
paling vital menetukan kesehatan jiwa seseorang.
8. Ciri-ciri
mental yang Sehat
Menurut Maslow and Mittelmann dalam bukunya ”Principles of
Abnormal Psychology”, antara lain:
Memiliki rasa aman (sense of secirity) yang tepat,
Memiliki
penilaian diri/ self-evaluation dan
wawasan diri yang rasional, dengan rasa harga diri yang sedang, cukup, dan
tidak berlebihan,
Punya
spontanitas dan emosionalitas yang tepat,
Mempunyai
kontak dengan realitas secara efisien tanpa ada fantasi dan angan-angan yang
berlebihan,
Memiliki
dorongan dan nafsu-nafsu jasmaniah yang sehat, dan mampu memuaskannya dengan
cara yang sehat, namun dia tetap tidak bisa diperbudak oleh nafsunya sendiri,
Mempunyai
pengetahuan diri yang cukup dengan motif-motif hidup yang sehat dan kesadaran
tinggi,
Memiliki
tujuan hidup yang tepat yang bisa dicapai dengan kemampuan sendiri, sebab
sifatnya wajar dan realistis,
Memiliki
kemampuan belajar dari pengalaman-pengalaman hidupnya yaitu mengolah dan
menerima pengalamannya dengan sikap yang luwes,
Ada
kesanggupan untuk memuaskan tuntutan-tuntutan dan kebutuhan-kebutuhan dari
kelompoknya sebab dia konform dengan yang lain (tidak terlalu berbeda, dan tidak
menyimpang),
Ada sikap
emansipasi yang sehat terhadap kelompoknya dan terhadap kebudayaan namun dia
tetap memiliki originalitas dan individualitas yang khas sebab dia mampu
membedakan yang baik dari yang buruk,
Ada
integritas dalam kepribadiannya yaitu kebulatan unsur jasmaniah dan
rohaniahnya.
Menurut Oldewelt (dalam Kartono, 1979 : 143)
Memiliki perasaan yang harmonis dan seimbang
Selalu merasa aman dan terjamin
Memiliki
kepercayaan, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Punya kemampuan untuk memahami dan mengontrol diri
sendiri
Memiliki kepribadian yang matang dan terintegrasi secara
utuh
Punya relasi social yang memuaskan
Mempunyai struktur system syaraf yang sehat, dan memiliki
kekenyalan untuk beradaptasi
Bahagia, bebas / merdeka jiwanya, dan memiliki kesusilaan
dan memeluk agama
Tidak sakit supaya ia dapat produktif
9. Ciri-ciri
mental yang Sakit
Menurut
buku Hygiene Mental ialah :
Secara relatif mereka itu jauh daripada status integrasi
Tidak mampu/ sengaja tidak mau menikul tanggungjawab
kedewasaan
Tidak dapat mengadakan penyesuaian diri dengan
kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma sosial yang ada.
10.
Macam-macam Gangguan Mental
Gangguan Mental Organik : Mengacu pada kegagalan
dalam melakukan penyesuain yang jelas disebabkan oleh luka pada bagian otak
atau mungkin karena tidak berfungsinya substansi-subtansi biokimia yang bekerja
pada bagian-bagian tersebut (neotransmitter). Jadi gangguan mental dikelompokkan
ke dalam gangguan mental organik bila jelas dietemukan sebab-sebab organik dari
ganggguan tersebut. Adapun kerusakan pada otak atau neurotransmitter yang
menyebabkan gangguan mental bisa terjadi karena luka (kecelakaan), infeksi
(bakteri, virus), alkohol, racun, usia lanjut, dan keturunan.
Gangguan Mental Fungsional : Terjadi karena
kesalahan / kegagalan dalam belajar/ kegagalan dalam mendapatkan pola-pola yang
memadai untuk menyesuaikan diri dengan tekanan-tekanan kehidupan. Oleh karena
itu suatu gangguan mental digolongkan ke dalam gangguan mental fungsional bila
ganguan tersebut tidak dapat dilacak sebab-sebab organiknya seperti adanya
kerusakan pada bagian otak tertentu misalnya.
Macam-macam Gangguan Mental (Siti Sundari, 2005),
antara lain, Gangguan Mental (Psikoneurosa/neurosis) :
a.
Histeria, penderita merasa
sakit kadang-kadang dapat berupa kelumpuhan dan juga terdapat perasaan
tertekan, gelisah, cemas, dsb. Gejala yang berhubungan dengan fisik, antara
lain:
ä Lumpuh
histeria
ä Kram
histeria
ä Kejang
histeria
ä Mutism
(kesanggupan berbicara hilang)
b. Bentuk-bentuk dissosiasi
kepribadian (fugue, somnabulisme, multiple
personality)
c. Psikastenia, yang
sering dibarengi simptom-simptom fobia, obsessi, kompulsi
d. Tics atau
gangguan gerak-gerak fasial
e. Hipokondira
f. Neurastenia
g. Anxiety
neurosia
h. Psikosomatisme
(hypertension dan effort syndrome, peptic ulcer). Bentuk pola simptom
psikosomatik klasik, antara lain:
o
Tukak lambung (adanya luka pada lambung)
o
Anorexia nervosa (adanya gangguan makan)
o
Migrain (pusing kepala yang sangat nyeri)
Gejala yang
berhubungan dengan mental, antara lain:
ä Amnesia
(hilang ingatan)
ä Fugue
(berkelana secara tidak sadar)
ä Kepribadian
ganda
ä Kepribadian
sosiopatik
ä Depersonalisasi
ä Somnabulisme
(tanpa sadar melakukan sesuatu dalam keadaan tidur)
i. Kelainan
seksual, antara lain:
Otcerotisisme
(perangsangan sendiri pada alat kelamin)
Homoseksual/
lesbian
Sadisme
Fetishima
(pemuasan seksual jika melihat/ tersentuh barang/ benda dari lawan jenis)
Paedofilia
Transvetisisme
(pemuasan seksual yang diperoleh dengan berpakaian dan menyamar sebagai jenis
kelamin lain)
Exhibisionisme
(pemuasan seksual yang diperoleh dengan menunjukkan alat kelamin kepada jenis
kelamin lain)
Voyeuresma/inspeksionalisme
(pemuasan seksual dengan mengintip pasangan yang sedang berhubungan seks, juga
pemuda yang mengintip lawan jenisnya sedang melepas pakaian)
Masochinisme
(mengasosiasikan rasa sakit dengan kenikmatan seksual)
Insest
(hubungan seksual antara anggota keluarga)
Perkosaan.
11.
Sumber-sumber Gangguan Mental
Presisposisi strukur biologis/ jasmani yang “minder”, mental
kepribadian yang lemah atau kombinasi dari keduanya bisa menimbulkan gangguan
mental.
Faktor Psikososial berupa pemaksaan
batin yang keliru dari pengalaman yang dapat berupa kejadian yang traumatik
atau pencernaan pengalaman dalam diri subyek dengan cara yang salah yang
biasanya berbentuk konflik batin yang tajam dan sangat mendalam yang tidak bisa
diselesaikan dengan cara yang wajar.
Faktor sosio-kultural atau faktor eksternal, berupa
ketegangan-ketegangan pada kehidupan masyarakat yang penuh dengan rivalitas dan
persaingan yang kemudian akan menimbulkan ketakutan, kecemasan dan kebingungan
yang dapat menjadi persemaian yang paling subur bagi timbulnya berbagai
gangguan mental.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,
Muhammad. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern.
Jakarta : Pustaka Amani.
Baihaqi,
MIF. dkk. 2005. Psikiatri Konsep Dasar dan Gangguan-gangguan.
Bandung :
Refika
Aditama.
Kartono,
Kartini dan Dali Gulu. 1987. Kamus Psikologi. Bandung : Pionir
Jaya.
Setiawan,
Theodorus I. Materi kuliah Psikologi Kepribadian.
Siswanto. 2007. Kesehatan Mental, Konsep, Cakupan dan
Perkembangan. Yogyakarta
: Andi
Yogya.
Sitanggang,
A.H. Henry. 1994. Kamus Psikologi. Bandung : C.V.
Armico.
Sundari,Siti. 2005. Kesehatan
Mental Dalam Kehidupan. Jakarta : Rineka Cipta.
Kartono, K & Andari, J.
1989. Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Dalam Islam. Bandung : Penerbit CV Mandar
Maju.
www.Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar